Kerusakan jalan lintas di Rokan Hulu (Rohul) Provinsi Riau yang tak kunjungi diperbaiki merupakan potret nyata Keadaan jalur utama di Rokan Hulu (Rohul) sekarang semakin menyedihkan. Banyak area jalan yang sudah sangat parah kerusakannya aspalnya terkelupas, penuh lubang, dan permukaannya tidak rata. Pengendara harus sangat berhati-hati karena kondisi jalan yang bergelombang dapat menimbulkan bahaya. Setiap hari, penduduk melewati jalur ini untuk beraktivitas, bekerja, dan bersekolah.
Namun, jalan yang hancur justru memperlama perjalanan dan meningkatkan risiko. Tidak jarang kendaraan mengalami masalah akibat harus melewati jalan dengan permukaan yang kasar dan tidak terawat. Ketika hujan, genangan air mengisi lubang-lubang, menjadikannya semakin sulit dilalui. Masyarakat sudah sering mengungkapkan keluhan mereka. Namun hingga kini, belum ada tindakan nyata dari pihak berwenang. Sekedar penambalan pun jarang dilakukan. Pemerintah tampak mengabaikan, padahal jalan ini adalah jalur utama yang sangat penting bagi aktivitas penduduk.
Kerusakan jalan penghubung di Rokan Hulu (Rohul) yang semakin parah dari waktu ke waktu mendapatkan perhatian tajam masyarakat. Jalan yang seharusnya berfungsi sebagai urat nadi penghubung antar wilayah kini justru menjadi mimpi buruk bagi para pengendara. Lubang-lubang besar, aspal yang hancur, hingga debu tebal saat musim kemarau dan genangan air di musim hujan menambah penderitaan warga. Keadaan ini tak hanya berdampak negatif secara ekonomi, tetapi juga menurunkan kualitas hidup masyarakat. Apalagi, risiko kecelakaan lalu lintas semakin meningkat, terutama di malam hari ketika pencahayaan jalan juga minim.
Perbaikan jalan seharusnya tidak ditunda. Ini bukan hanya masalah kenyamanan, tetapi juga menyangkut keselamatan dan kebutuhan sehari-hari. Jangan sampai warga terus dirugikan hanya karena lambannya respons dari pihak terkait. Saatnya ada tindakan nyata. Pemerintah daerah dan pusat harus segera bertindak, bukan hanya melakukan survei tanpa kepastian. Jalan yang baik adalah hak setiap warga, bukan sekadar janji yang diulang tiap tahun.
Penulis: Zahra Putri Maharani