Pekanbaru, 18 Maret 2025 – Menjelang waktu berbuka puasa, kawasan Air Dingin dan Jalan Karya di Marpoyan berubah menjadi lautan manusia dan kendaraan. Ribuan warga tumpah ruah di jalanan, berburu takjil khas Ramadan. Kepadatan ini memicu kemacetan parah, membuat arus lalu lintas tersendat dan kendaraan nyaris tak bergerak.
Mayoritas pemburu takjil berasal dari kalangan mahasiswa dan warga sekitar yang antusias mencari hidangan berbuka, seperti kolak, es buah, gorengan, dan kue tradisional. Para pedagang musiman pun tak menyia-nyiakan kesempatan ini, dengan membuka lapak di tepi jalan, menjajakan aneka menu favorit bulan puasa.
Rere (25), seorang mahasiswa, mengaku sudah terbiasa dengan kemacetan tahunan ini. “Saya datang lebih awal supaya tidak terjebak macet, tapi tetap harus sabar karena semua orang juga punya tujuan yang sama,” ujarnya saat ditemui pukul 17.15 WIB, Selasa (19/03).
Tidak hanya pembeli, para pengendara pun ikut merasakan dampaknya. Muli (21), pengendara motor yang melintas di kawasan tersebut, mengeluhkan sulitnya melaju akibat banyaknya pejalan kaki dan kendaraan yang parkir sembarangan. “Saya harus beberapa kali berhenti karena jalan benar-benar padat dan tidak teratur,” keluhnya.
Meski begitu, semangat Ramadan tetap terasa kuat di tengah keramaian. Tradisi berburu takjil tak hanya menjadi ajang mencari makanan lezat, tapi juga sarana mempererat silaturahmi antarwarga. Bagi masyarakat Marpoyan, kemacetan bukanlah halangan, melainkan bagian dari suasana Ramadan yang dirindukan setiap tahunnya. Di balik riuhnya jalan dan padatnya kerumunan, terselip rasa syukur dan kebahagiaan dalam menyambut waktu berbuka.
Penulis: Syah Rani Pane