Banjir yang melanda Kerinci, Pelalawan, baru-baru ini bukan hanya sekadar bencana alam yang merusak rumah dan lahan pertanian. Lebih dari itu, bencana ini mencerminkan kerapuhan infrastruktur yang ada di daerah tersebut. Jalan-jalan yang seharusnya menjadi urat nadi perekonomian masyarakat kini terputus dan rusak parah akibat tergerus air bah. Kondisi ini tidak hanya mengganggu mobilitas warga, tetapi juga mengancam keselamatan dan menghambat pertumbuhan ekonomi daerah. Ironisnya, masalah jalan rusak pasca banjir ini seolah menjadi isu klasik yang terus berulang tanpa adanya solusi tuntas.
Jalan rusak akibat banjir memiliki dampak luas terhadap kehidupan masyarakat. Pertama, kerusakan jalan mengganggu kelancaran transportasi. Banyak warga yang mengeluhkan sulitnya melintasi jalan karena lubang-lubang besar dan genangan air yang masih tersisa. Perjalanan yang seharusnya singkat menjadi berjam-jam karena harus menghindari jalan yang tidak layak. Ini membuang waktu dan energi yang seharusnya bisa digunakan untuk hal-hal produktif. Kedua, jalan yang rusak berdampak langsung pada perekonomian masyarakat.
Kerinci merupakan daerah yang banyak bergantung pada sektor pertanian dan perdagangan. Jalan rusak membuat distribusi hasil panen dan barang dagangan menjadi terhambat. Biaya transportasi meningkat karena kendaraan harus lebih sering diperbaiki akibat kerusakan yang disebabkan oleh kondisi jalan. Hal ini tentu saja menjadi beban tambahan bagi masyarakat yang sudah kesulitan akibat dampak banjir. Ketiga, kerusakan jalan juga memengaruhi akses terhadap layanan penting seperti pendidikan dan kesehatan. Anak-anak sekolah harus melewati jalan berlubang untuk mencapai sekolah mereka, sementara ambulans atau kendaraan darurat lainnya kesulitan menjangkau lokasi tertentu karena kondisi jalan yang tidak layak,Dampaknya sangat nyata bagi masyarakat yang membutuhkan layanan cepat dalam situasi darurat. Berita terkait mengenai kondisi ini dapat Anda lihat di Akun tiktok @info_Sorek.
Pemerintah daerah telah menyadari masalah ini dan berusaha mencari solusi jangka panjang. Namun, banyak warga merasa bahwa respons pemerintah masih lambat. Lubang-lubang di jalan dibiarkan terbuka tanpa ada upaya perbaikan sementara seperti penimbunan atau pengaspalan ulang. Padahal, langkah-langkah darurat ini sangat penting untuk mencegah kecelakaan dan menjaga kelancaran arus lalu lintas. Bupati Pelalawan telah mengajukan beberapa alternatif perbaikan kepada pemerintah pusat, termasuk peningkatan badan jalan dan pembangunan flyover untuk mengatasi masalah banjir yang berulang. Namun, respons terhadap perbaikan jalan yang rusak masih dianggap lambat oleh masyarakat. Ketidakpuasan ini mendorong mahasiswa untuk bersuara dan meminta tindakan nyata dari pemerintah agar segera memperbaiki infrastruktur yang vital ini.
Selain menunggu tindakan dari pemerintah, masyarakat juga memiliki peran penting dalam mengatasi masalah jalan rusak ini. Salah satu cara adalah dengan melaporkan kondisi jalan kepada pihak berwenang agar masalah tersebut mendapat perhatian lebih cepat. Masyarakat juga dapat berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong untuk melakukan perbaikan sementara pada jalan-jalan kecil di lingkungan mereka. Di sisi lain, masyarakat perlu lebih aktif menyuarakan aspirasi mereka melalui forum-forum diskusi atau media sosial agar masalah ini tidak diabaikan oleh pihak terkait. Tekanan dari masyarakat sering kali menjadi pendorong bagi pemerintah untuk bertindak lebih cepat dalam menangani masalah publik.
Masalah jalan rusak pasca banjir bukanlah hal baru di Indonesia, termasuk di Kerinci, Pelalawan. Oleh karena itu, solusi jangka panjang sangat diperlukan agar masalah serupa tidak terus berulang setiap kali terjadi bencana alam seperti banjir. Salah satu solusi utama adalah investasi pada infrastruktur tahan banjir. Pemerintah daerah perlu bekerja sama dengan ahli teknik sipil untuk merancang konstruksi jalan yang lebih kuat dan tahan terhadap genangan air serta tekanan kendaraan berat. Penggunaan material berkualitas tinggi seperti beton bertulang atau aspal tahan air dapat menjadi pilihan untuk meningkatkan daya tahan jalan.
Selain itu, pembangunan sistem drainase yang efektif harus menjadi prioritas utama dalam setiap proyek infrastruktur di daerah rawan banjir seperti Kerinci. Drainase yang baik akan membantu mengalirkan air hujan dengan cepat sehingga tidak menggenangi permukaan jalan dan menyebabkan kerusakan. Pemerintah pusat juga dapat memberikan dukungan berupa anggaran khusus untuk pembangunan infrastruktur tahan bencana di daerah-daerah rawan seperti Pelalawan. Dengan adanya dukungan ini, pemerintah daerah akan memiliki sumber daya yang cukup untuk melaksanakan proyek-proyek besar tanpa terkendala oleh keterbatasan anggaran.
Selain upaya perbaikan fisik dari pemerintah, keterlibatan komunitas dalam pemeliharaan infrastruktur juga sangat penting. Masyarakat dapat dilibatkan dalam program pemeliharaan rutin jalan-jalan desa melalui kegiatan gotong royong atau pelatihan mengenai cara perawatan infrastruktur sederhana. Dengan demikian, masyarakat akan merasa memiliki tanggung jawab atas kondisi lingkungan mereka sendiri. Pendidikan mengenai pentingnya menjaga infrastruktur juga perlu ditanamkan sejak dini kepada anak-anak sekolah agar mereka memahami betapa vitalnya peran infrastruktur dalam kehidupan sehari-hari serta dampaknya terhadap keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.
Jalan rusak bekas banjir di Kerinci, Pelalawan, adalah masalah serius yang memengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat, mulai dari transportasi hingga perekonomian serta akses terhadap layanan penting seperti pendidikan dan kesehatan. Pemerintah daerah perlu segera mengambil tindakan untuk memperbaiki kondisi ini dengan langkah-langkah darurat maupun solusi jangka panjang seperti pembangunan infrastruktur tahan banjir. Masyarakat juga memiliki peran penting dalam menyuarakan aspirasi mereka dan berpartisipasi aktif dalam mencari solusi bersama dengan pemerintah. Dengan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat serta dukungan dari pihak-pihak terkait lainnya, masalah jalan rusak ini dapat segera teratasi sehingga aktivitas warga kembali berjalan normal tanpa hambatan.
Investasi pada infrastruktur tahan bencana adalah kunci utama untuk mencegah kerusakan serupa di masa depan. Dengan langkah-langkah strategis ini, Kerinci dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menangani dampak bencana alam secara efektif dan berkelanjutan. Jika semua pihak bersatu padu untuk memperbaiki infrastruktur dan meningkatkan ketahanan terhadap bencana alam, maka masa depan Kerinci akan lebih cerah dan aman bagi generasi mendatang.
Penulis: Wa Adira Afrilanda